Cece terlihat lemas, satu minggu
tidak masuk sekolah karena sakit. Tapi pagi itu bersama Papa tetap hadir dengan
naik sepeda motor. Ia tampak bingung karena sekolahnya ramai, tidak seperti
biasanya. Senyumnya mekar saat melihat Bu Guru sudah menantinya. Ya.. Selasa
tanggal 2 Juni 2015 Tamarin menyelenggarakan workshop Art Therapy. Acara ini
ditujukan bagi keluarga maupun khalayak umum yang memiliki ketertarikan dengan
dunia anak dan seni rupa. Kegiatan ini dinamai WE CAN DO IT TOGETHER! karena memiliki harapan memberikan
fasilitasi hubungan sosio-emosional antara orang tua dan anak. Sekitar 20 keluarga
hadir meramaikan acara ini dan beberapa tamu undangan diantaranya Prof. Amitya
Kumara, Guru beserta keluarga dari TK Chipmunk dan ECCD-RC.
Acara ini dilatarbelakangi oleh
kecanggihan teknologi yang semakin dekat dengan anak-anak usia dini. Pada
era teknologi modern saat ini, tidak sedikit balita dan anak-anak sekolah dasar
yang sudah mahir mengoperasikan gadget. Anak dapat menghabiskan waktu lebih
lama ketika menonton video pendek dan bermain game elektronik, dibanding
bermain dengan teman sebaya atau orangtuanya. Perilaku dan kebiasaan tersebut
jika didukung dengan orangtua yang cenderung mengesampingkan dampak gangguan
gadget pada anak, dapat menghambat perkembangan anak terutama aspek
sosio-emosinya. Idealnya anak 2-6 tahun sedang
mengembangkan penghargaan terhadap orang lain, mengekspresikan emosi senang,
sedih, antusias, belajar berempati dan memahami perasaan diri dan orang lain,
bersabar, menunggu giliran, kemandirian, berbagi, membantu teman. Apabila dalam perkembangannya, anak tidak
mendapat stimulasi yang cukup, dikhawatirkan akan mengalami hambatan dalam
perkembangannya. Untuk itu, pendampingan dan stimulasi oleh orangtua memegang
peran penting dalam tumbuh kembang anak.
Art Therapy merupakan salah satu teknik atau pendekatan yang
dapat dilakukan oleh orangtua bersama-sama dengan anaknya. Dalam art therapy
seseorang lebih banyak “melakukan sesuatu” daripada “membicarakan sesuatu”
sehingga setiap orang dari segala usia merasakan kegembiraan, ketertarikan,
antusiasme, partisiapsi aktif, dan menikmati aktivitas menghasilkan karya. Hal
inilah yang menjadi kelebihan art therapy. Art therapy mampu mengusir
kecanggungan komunikasi antara orangtua dan anak, karena masing-masing dari
mereka dituntut untuk menghasilkan karya secara bersama-sama sesuai dengan
kreativitas masing-masing.
Sesuai
dengan kegelisahan tersebut Tamarin menghadirkan narasumber yang ahli
dibidangnya yaitu praktisi art therapy
Ardhana
Riswarie, MA., AThR. (Art Therapist BPIP UNPAD, Art Therapist Rumah Cemara
Treatment Center, Co-Founder and Program Coordinator Open Your (Heart) Studio
Bandung. Hadirnya Mbak Ari bertujuan berbagi pengetahuan mengenai pentingnya
menjaga hubungan emosi dengan anak dan memberikan fasilitasi melalui seni rupa
(art visual) yang bertujuan mempererat hubungan emosional orangtua dan anak.
Berbekal sedikit dari acara ini, semoga para orang tua
semakin memiliki banyak waktu untuk berkreasi bersama anak karena pada dasarnya
bukan hanya anak yang mendapatkan manfaat, namun orang tua juga diperkenankan
berkekspresi dalam berkreasi bersama.
Pada akhirnya “Tidak ada kata lulus dalam menjadi orang tua
dan mari terus berkreasi bersama!”
Materi Workshop Art Therapy Bersama Buah Hati: