Rabu, 10 Juni 2015

We Can Do It Together!




Cece terlihat lemas, satu minggu tidak masuk sekolah karena sakit. Tapi pagi itu bersama Papa tetap hadir dengan naik sepeda motor. Ia tampak bingung karena sekolahnya ramai, tidak seperti biasanya. Senyumnya mekar saat melihat Bu Guru sudah menantinya. Ya.. Selasa tanggal 2 Juni 2015 Tamarin menyelenggarakan workshop Art Therapy. Acara ini ditujukan bagi keluarga maupun khalayak umum yang memiliki ketertarikan dengan dunia anak dan seni rupa. Kegiatan ini dinamai WE CAN DO IT TOGETHER! karena memiliki harapan memberikan fasilitasi hubungan sosio-emosional antara orang tua dan anak. Sekitar 20 keluarga hadir meramaikan acara ini dan beberapa tamu undangan diantaranya Prof. Amitya Kumara, Guru beserta keluarga dari TK Chipmunk dan ECCD-RC. 
Acara ini dilatarbelakangi oleh kecanggihan teknologi yang semakin dekat dengan anak-anak usia dini. Pada era teknologi modern saat ini, tidak sedikit balita dan anak-anak sekolah dasar yang sudah mahir mengoperasikan gadget. Anak dapat menghabiskan waktu lebih lama ketika menonton video pendek dan bermain game elektronik, dibanding bermain dengan teman sebaya atau orangtuanya. Perilaku dan kebiasaan tersebut jika didukung dengan orangtua yang cenderung mengesampingkan dampak gangguan gadget pada anak, dapat menghambat perkembangan anak terutama aspek sosio-emosinya. Idealnya anak 2-6 tahun sedang mengembangkan penghargaan terhadap orang lain, mengekspresikan emosi senang, sedih, antusias, belajar berempati dan memahami perasaan diri dan orang lain, bersabar, menunggu giliran, kemandirian, berbagi, membantu teman.  Apabila dalam perkembangannya, anak tidak mendapat stimulasi yang cukup, dikhawatirkan akan mengalami hambatan dalam perkembangannya. Untuk itu, pendampingan dan stimulasi oleh orangtua memegang peran penting dalam tumbuh kembang anak.
Art Therapy merupakan salah satu teknik atau pendekatan yang dapat dilakukan oleh orangtua bersama-sama dengan anaknya. Dalam art therapy seseorang lebih banyak “melakukan sesuatu” daripada “membicarakan sesuatu” sehingga setiap orang dari segala usia merasakan kegembiraan, ketertarikan, antusiasme, partisiapsi aktif, dan menikmati aktivitas menghasilkan karya. Hal inilah yang menjadi kelebihan art therapy. Art therapy mampu mengusir kecanggungan komunikasi antara orangtua dan anak, karena masing-masing dari mereka dituntut untuk menghasilkan karya secara bersama-sama sesuai dengan kreativitas masing-masing.
 




Sesuai dengan kegelisahan tersebut Tamarin menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya yaitu praktisi art therapy Ardhana Riswarie, MA., AThR. (Art Therapist BPIP UNPAD, Art Therapist Rumah Cemara Treatment Center, Co-Founder and Program Coordinator Open Your (Heart) Studio Bandung. Hadirnya Mbak Ari bertujuan berbagi pengetahuan mengenai pentingnya menjaga hubungan emosi dengan anak dan memberikan fasilitasi melalui seni rupa (art visual) yang bertujuan mempererat hubungan emosional orangtua dan anak.
Berbekal sedikit dari acara ini, semoga para orang tua semakin memiliki banyak waktu untuk berkreasi bersama anak karena pada dasarnya bukan hanya anak yang mendapatkan manfaat, namun orang tua juga diperkenankan berkekspresi dalam berkreasi bersama.
Pada akhirnya “Tidak ada kata lulus dalam menjadi orang tua dan mari terus berkreasi bersama!”

Materi Workshop Art Therapy Bersama Buah Hati:








 
 

 

Taman Bermain Anak Indonesia Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting