Selasa, 01 Desember 2015

5. Fonologi, Artikulasi, dan Keterampilan Motorik Bicara pada Anak Usia 2-4 tahun

oleh: Fransiska Linda H. S., S.Pd
Bahasa merupakan suatu sistem simbol untuk berkomunikasi yang meliputi fonologi (unitnsuara), morfologi, (unit arti), sintaksis (tata bahasa). Dengan bahasa, anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun perasaan pada orang lain. Perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang seharusnya tidak luput dari perhatian orang tua maupun pendidik. Bahasa digunakan anak dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertukar gagasan, pikiran, dan emosi. Bahasa dapat diekspresikan melalui bicara yang mengacu pada simbol verbal, juga dapat melalui tulisan dan gerakan tubuh. Misal: anak menunjuk sesuatu (barang) yang ia inginkan (1).
Perkembangan bahasa adalah kemampuan anak untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. Usia anak 2-4 tahun telah menunjukkan peningkatan yang cepat dalam jumlah dan kompleksitas perkembangan berbicara, kekayaan, dan perbendaharaan kata (3).
Perkembangan seorang anak meliputi 4 aspek perkembangan, salah satunya aspek bahasa. Bahasa anak berkembang dari kemampuan yang bersifat sederhana menuju kemampuan yang lebih kompleks. Perkembangan bahasa anak usia 0-5 tahun ditinjau dari aspek fonologi yaitu
- usia 0-1 tahun, anak mulai menggunakan intonasi yang berbeda-beda
- usia 1-2 tahun, anak mulai menyederhanakan kata  menjadi bunyi. 
- usia 3-5 tahun, anak mulai meningkatkan artikulasi tiaf huruf (4)
Menurut Sigmund Freud, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa pada anak yaitu (3):
- usia 22 - 24 bulan, kosakata yang dimiliki anak lebih dari 50, dapat mengucapkan kalimat terdiri dari 60-70 % pembicaraan dimengerti orang lain.
- usia 2-2,5 tahun, anak memiliki hingga 400 kosakata, termasuk nama, kalimat, dua hingga tiga kata, penggunaan kata ganti, 75 % pembicaraannya dimengerti oleh orang lain (3), dan mengerti kalimat 2 sederhana sekaligus, misalnya: "adik, habis makan obatnya diminum ya dan jangan lupa baca do'a dulu."(5)
- usia 2,5- 3 tahun, anak mengenal usia dan jenis kelamin, menyebutkan nama tiga benda dengan benar, mengucapkan kalimat hingga 5 kata. 80-90 % pembicaraannya dapat dimengerti orang lain (3) 
- Sedangkan untuk usia 4 tahun, anak sudah mampu menyebut semua huruf konsonan, kecuali huruf "w" bisa diganti dengan huruf "r". Selain itu, huruf konsonan seperti "s' atau "z" bisa dianggap sama, karena memiliki kemiripan bunyi (2).
Pada umur 18-36 bulan anak mulai mengembangkan pemakaian bentuk fonem dewasa. usia anak 2 tahun, anak kemudian memasuki tahap sintaksis dengan mampu merangkai kalimat 2 kata. Perkembangan fonologi melalui proses yang panjang dari decode bahasa.. Pemerolehan fonologi berkaitan dengan proses konstruksi suku kata yang terdiri dari gabungan vokal dan konsonan. Bahkan dalam babling, anak menggunakan konsonan-vokal (KV) atau konsonan-vokal-konsonan (KVK). Perkembangan bicara anak tergantung pada tumbuh kembang ucapan (pelafalan) bicara anak tersebut. Didalam pembelajaran bicara pada anak usia dini, orang tua sangat berperan penting, karena tanpa bantuan dari orang tua atau orang dewasa anak tidak akan bisa berbicara/berceloteh (mengoceh) (1).
Pada usia 2 tahun anak sudah bisa makan sendiri meskipun tak jarang makanan itu tumpah saat akan dimasukkan ke dalam mulut, dan dapat mengunyah berbagai makanan dengan bibir tertutup. Pada usia ini anak dapat menyebutkan suara konsonan yang mencakup: p, m, h, n, w, dan b yang akurat, dan k, g, t, d, "ng" yang muncul (4). Sedangkan pada usia 30 bulan (2,5 tahun) anak sudah mampu makan sendiri dan minum dengan cangkir dengan intensitas tumpah lebih sedikit. Produksi fonem pada usia ini harus meliputi: p, b, m, n, w, h, k, g, t, d, "ng" dan semua vokal harus diproduksi dengan akurat. 
Pada usia 3 tahun anak sudah mulai mampu menggigit makanan dengan berbagai ketebalan, dan anak mampu makan sendiri dengan garpu dan sendok di tangan dengan sedikit tumpahan. Anak juga dapat memegang cangkir dengan satu tangan dan minum dengan sedikit tumpahan. Cara anak mengunyah makanan sudah dengan bibir tertutup dan menggunakan rahang dengan memutar dengan stabil. Usia ini anak mamu menyebutkan konsonan awal. Konsonan yang termasuk "f", "l", "y" (seperti berteriak), dan "s".
Pada usia 4 tahun anak mulai terbuka untuk berbagai makanan, tidak terlalu sensitif terhadap tekstur, baik itu makanan halus maupun kasar, dan anak tidak pilih-pilih makanan (2).

WB-Tam/IX/274.02-020315.11/11-12

Referensi:

[1] Andi Paud UM. 2010. Tahapan Perkembangan Bahasa Pada Anak secara Umum. Di dalam http://umprodipaud.blogspot.co.id/2010/11/tahapan-perkembangan-bahasa-pada-anak.html diakses tanggal 11 September 2015
[3] Ratna Zakia Hamy.2015. Perbedaan Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Toddler di RW 17 Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur dengan Anak Usia Toddler di PSAA Balita Tunas Bangsa Cipayung di dalam http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25642/1/RATNA%20ZAKIA%20HASMY%20-%20fkik.pdf diakses tanggal 14 September 2015 
[4] Vina Adriany.-. Optimalisasi Perkembangan Anak Usia Dini melalui Kegiatan Penyuluhan Deteksi Diri Tumbuh Kembang Anak di dalam http://jurnal.upi.edu/file/Vina.pdf diakses tanggal 15 September 2015

 
 

  
 

Taman Bermain Anak Indonesia Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting