Senin, 05 Oktober 2015

Perkembangan Bahasa Anak usia 2-4 Tahun

Pada bulan September 2015 para guru belajar perkembangan bahasa pada anak. Sejak bayi ternyata anak sudah mampu berbahasa. Tangisan merupakan bahasa ekspresif seorang anak untuk mengungkapkan atau menginginkan sesuatu. Bahasa juga berkaitan dengan proses kognitif yang berhubungan bahasa reseptif (cara atau ekspresi dalam menerima atau menyerap informasi) dan sosio-emosional (ekspresi emosi dan interaksi sosial). Berikut hasil belajar para guru Tamarin yang berfokus mempelajari perkembangan bahasa anak usia 2-4 tahun yang dibagi dalam beberapa bab diantaranya:
1. Bahasa Ekspresif
2. Kognisi dan Bahasa Reseptif
3. Bahasa, Sosio-emosional, dan Bermain
4. Kesadaran fonologi dan literasi
5. Keterampilan Fonologi, Artikulasi, dan motor speech (keterampilan gerak mulut/bicara)


WB-Tam/IX/274.02-270715/1-2/2015


PERKEMBANGAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK USIA 2-4 TAHUN
Oleh: Tutur Ayomi, S.Pd

Bahasa adalah ekspresi kemampuan manusia yang bersifat innate atau bawaan. Bahasa dapat diekspresikan melalui bicara, tulisan, gerakan. Bahasa ekspresif merupakan cara seorang anak dalam mengungkapkan perasaan serta kata-katanya kepada orang lain di sekitarnya. Yang kadang dicampur dengan gerakan tubuh dan mempunyai arti¹. Aspek yang berkaitan dengan perkembangan bahasa ekspresif anak meliputi kosakata, sintaks/tata bahasa, sematika dan fonem/bunyi. Berikut merupakan perkembangan bahasa ekspresif dilihat menurut usianya:
1.       Usia 24 bulan/2 tahun
Anak mulai menggunakan 200 kata dan mulai meniru kata-kata baru yang ia dapatkan di lingkungan sekitar. Anak juga mulai menggabungkan 2-3 kata. Pada usia ini anak sudah mulai mengajukan pertanyaan rutin dengan intonasi bertanya (apa ini?). anak sudah mulai mengenal kata ganti saya, kamu, dan menggunakannya dalam waktu yang benar/sesuai dengan tujuannya.²
2.       Usia 30 bulan/2,5 tahun
Pada usia ini anak mulai mengenal 200-300 kata dan menggunakan kata kerja umum. Tata bahasa pada usia ini, anak menggunakan 2-3 kata dalam satu kalimat. Anak mulai menggunakan kata kunci untuk menyampaikan kebutuhannya. Anak pada usia 2,5 tahun mulai menggunakan kata ganti aku, kamu, dan mulai mengenal deskripsi disini, besar, dan kecil. Pada usia 2,5 tahun anak sudah dapat mengenal gambar dalam waktu yang cukup cepat.²
3.       Usia 3 tahun
Konsep dan kosakata pada anak usia 3 tahun sudah mulai meluas, yaitu hingga 900 kata. Anak sudah mulai menggunakan kata penghubung, kata ganti pun sudah berkembang menjadi mereka, kami, miliku, padamu, dsb. Anak sudah mengenal konsep sama, beda, kosong, penuh, bersih, kotor, siang, dan malam pada usia dini. Tata bahasa dan struktur kalimat pada anak usia 3 tahun mulai bertambah kompleks. Anak mulai menggabungkan 3-4 kata dalam sebuah kalimat. Anak juga mulai menggunakan kata penghubung seperti karena dan atau. Pada usia ini anak sudah dapat menceritakan kembali cerita dari seseorang dengan menggunakan kalimat singkat dan sederhana. Anak juga sudah mengajukan pertanyaan sederhana dengan apa, siapa, dan dimana. Untuk pengambilan kata pada anak usia 3 tahun, anak sudah mampu menghasilkan antonim dan sinonim dasar. Anak juga mulai mampu menyelesaikan/menutup dan membuka kalimat percakapan.²
4.       Usia 4 tahun
Anak usia 4 tahun sudah mempunyai konsep dan kosakata yang lebih luas lagi, yaitu hampir 1500 kata. Anak juga sudah mampu mengenal nama, warna, dan bentuk. Anak mulai aktif memberikan pesan dan menggunakan kata ganti yang lebih kompleks lagi seperti kami, dia, mereka, kalian, diriku, dirimu, dll. Anak sudah mampu menceritakan kembali sebuah cerita sederhana dengan kalimat penuh. Tata bahasa dan struktur kalimat pada anak usia 4 tahun sudah berkembang lagi. Anak menggunakan 5-6 kata dalam sebuah kalimat, dan mulai bertanya bagaimana, mengapa, dimana, dan kapan dengan tepat. Kata penghubung seperti oleh, dan, tetapi, atau, lebih, dan karena juga sudah sering diungkapkan. Pada usia 4 tahun anak sudah mulai dapat memahami pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan tertutup dan terbuka.²

Bahasa ekspresif mencapai puncaknya ketika anak mulai berusia 3-6 tahun.³ Pada usia tersebut anak sudah menguasai berbagai macam pola kalimat, berbagai ungkapan yang tepat, bahkan mampu mengadakan percakapan tanpa bantuan oranglain. Tahun-tahun awal masa anak-anak  merupakan periode yang penting untuk belajar bahasa, jika pengenalan bahasa tidak terjadi sebelum masa remaja, maka ketidakmampuan dalam menggunakan tata bahasa yang baik akan dialaminya seumur hidup.⁽⁴⁾ Penguasaan bahasa ekspresif adalah semakin seringnya anak menyatakan keinginan, kebutuhan, pikiran, dan perasaan mereka kepada orang lain secara lisan, yang mencakup aspek lafal, tata bahasa, dan kosakata.⁽⁵⁾ Kemampuan berbahasa ekspresif dapat muncul dalam bentuk kemampuan berbicara dan menulis sebagai ungkapan dari bahasa itu sendiri.⁽⁶⁾ Secara lebih kompleks anak dapat menjawab pertanyaan, berkomunikasi, menyusun kalimat sederhana untuk mengekspresikan ide kepada oranglain.
Kesimpulannya, bahasa ekspresif merupakan bahasa pada anak yang tidak hanya sekedar mengeluarkan suara/bunyi, tetapi bagaimana anak menyatakan keinginan, kebutuhan, pikiran, dan perasaan kepada oranglain secara lisan yang terkadang disertai dengan gerakan tubuh. Bahasa ekspresif meliputi aspek kosakata, sintak/tata bahasa, dan lafal.

Sumber:
(4)    Santrock, John. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
(5)    Anggalia, Asri. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak dengan Menggunakan Media Boneka Tangan Muca (Moving Mouth Puppet) pada Kelompok A TK Kemala Bhayangkari 01 Semarang. Jurnal Penelitian PAUDIA. http://e-jurnal.upgrismag.ac.id
Listyani, Dwi. Mei 2013. “Model Pembelajaran Membaca Menulis Menghitung (Calistung) pada Anak Usia Dini di Kabupaten Pekalongan”. Vol. 10 No. 1 Halm. 1-18. http://e-journal.Stain-pekalongan.ac.id




1 komentar:

Nanung Nur Zula on 20 Oktober 2015 pukul 21.13 mengatakan...

.


maaf kok gak pake entitas komunikasi sebagai pengganti bahasa ?




DAPET REJEKI NOMPLOK


KENANGAN ITU BERMUNCULAN KEMBALI


AKU PERGI DULU SAYANG, MUNGKIN KU TAKKAN KEMBALI










.

Posting Komentar

 

Taman Bermain Anak Indonesia Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting